(P: Perempuan, L: Laki-Laki)
P: Mengapa kamu menyukaiku? Mengapa kamu mencintaiku?
L: Aku tidak dapat menjelaskan alasannya... Tetapi sungguh, aku menyukai kamu.
P: Kamu bahkan tidak dapat memberikan alasan padaku. Bagaimana kamu bisa berkata menyukaiku? Bagaimana kamu dapat berkata mencintaiku?
L: Aku sungguh tidak tahu alasannya, tetapi aku dapat membuktikan bahwa aku mencintaimu.
P: Bukti?? Tidak! Aku mau kamu menjelaskan alasannya. Banyak orang dapat berkata kepada orang lain mengapa mereka mencintainya, tetapi kamu tidak bisa!
L: Oke, oke! Hmm.. karena kamu cantik, karena suaramu enak didengar, karena kamu penuh perhatian, karena senyummu, karena gerakanmu...
Beberapa hari kemudian, sang Perempuan mengalami kecelakaan dan koma.
Sang Laki-Laki kemudian menaruh surat di sisinya dan isinya adalah.....
Kekasihku,
Karena suaramu yang merdu, aku mencintaimu.. Sekarang dapatkah kamu berbicara?
Tidak! Oleh karena itu, aku tidak dapat mencintaimu.
Karena kamu penuh perhatian, maka aku menyukaimu.. Sekarang kamu tidak dapat menunjukkannya. Oleh karena itu, aku tidak bisa menyukaimu.
Karena senyummu, karena gerakanmu, aku mencintaimu. Sekarang dapatkah kamu tersenyum? Dapatkah kamu bergerak?
Tidak! Oleh karena itu, aku tidak dapat mencintaimu.
Jika cinta memerlukan alasan seperti sekarang, tidak ada alasan lagi bagiku untuk mencintaimu. Apakah cinta memerlukan alasan? Tidak! Oleh karena itu, aku masih tetap mencintaimu dan cinta tidak memerlukan alasan.